Kebanyakan orang
mengira bahwa laba-laba adalah hewan yang menggunakan jaring untuk
menangkap mangsanya. Namun perkiraan ini sama sekali tidak
menceriterakan kisah laba-laba secara keseluruhan, karena jaring-jaring
yang ajaib dari segi arsitektur maupun dari segi rekayasanya bukan lah
satu-satunya cara laba-laba untuk menangkap mangsanya. Disamping membuat
jaring, laba-laba menggunakan taktik-taktik lain yang menakjubkan saat
berburu.
1. Laba-laba Pelempar Lasso
Dari
sekian banyak spesies laba-laba, salah satu yang paling menarik karena
teknik-teknik berburunya adalah laba-laba "Bolas". Berdasarkan hasil
riset rinci terhadap mahluk ini, seorang pakar laba-laba, Dr. Gertsch,
menemukan bahwa laba-laba ini menggunakan hidungnya untuk menangkap
mangsanya.
Banyak
orang mengira kalau laba-laba adalah serangga. Namun, ilmuwan
mengklasifikasikan laba-laba dalam kelas arachnid (bersama kalajengking,
kutu, tungau), yang dalam beberapa hal berbeda dengan serangga.
Laba-laba mem-punyai delapan kaki, sementara semut, lebah, kumbang, dan
serangga lain hanya mempunyai enam kaki. Kebanyakan serangga juga
mempunyai sayap dan antena sedangkan laba-laba tidak. Arachnid termasuk
filum Artropoda.
Di dunia terdapat lebih dari 30.000 jenis laba-laba yang diketahui, dan bisa dikelompokkan dari cara hidupnya.
a) Laba-laba pemintal jaring membuat jaring untuk menangkap serangga.
b) Laba-laba pemburu mengejar serangga atau menunggu mereka.
Dari segi struktur tubuh seperti taringnya, laba-laba dikelompokkan atas laba-laba sejati dan tarantula
Dalam buku yang sama, penulisnya mengevaluasi pergerakan laba-laba yang terencana ini dengan istilah-istilah berikut:
Menyiapkan bandul lengket di ujung benang.
Membuat dan melepaskan dari tubuhnya zat bau yang dibuat ngengat betina untuk memikat pasangan jantannya.
Melemparkan lasso pada mangsanya lebih cepat dari pandangan manusia.
Membidikkan lasso tepat mengenai mangsanya.
Akhirnya, membuat benang khusus yang dapat menjaga kesegaran mangsa, serta membungkusnya
2. Pintu-perangkap Untuk Hidup Di Gurun
Saat memburu mangsanya, laba-laba pintu-perangkap hanya meletakkan kaki-kaki depannya di luar.
Gambar ini memperlihatkan jalan masuk ke pintu jebakan sarang laba-laba
3. Laba-laba Penyamar Yang Ulung
Bertentangan
dengan kepercayaan umum, banyak jenis laba-laba berburu tanpa membangun
jaring. Salah satunya adalah Laba-laba kepiting. Ia menyamarkan dirinya
pada bunga-bungaan dan menyantap lebah-lebah yang hinggap padanya.
Di samping memiliki bayangan warna yang sama dengan bunga yang mereka diami, beberapa laba-laba bahkan mempunyai pola yang sama.
Laba-laba
Caerostis berburu di malam hari. Pada saat fajar ia membongkar
jaringnya dan menunggu malam datang lagi. Ranting yang diserupainya, di
mana ia berada sepanjang hari, menyamarkannya.
Laba-laba
(atas) tetap menyerupai pasir yang ia lewati. Orang harus melihat
dengan sangat saksama untuk membedakan laba-laba itu dari latar
belakangnya
4. Berburu Dengan Jaring Tangga Melingkar
Bagi
banyak mahluk hidup, jaring laba-laba merupakan perangkap maut. Namun
ada beberapa mahluk yang dapat selamat dari perangkap maut ini. Sebagai
contoh, ngengat-biasa tidak mempan terhadap jaring laba-laba karena debu
pada tubuhnya menutupi perekat pada jaring dan membuatnya menjadi tidak
efektif. Berkat debu inilah ngengat dapat lolos dengan mudah.
Namun
ngengat masih dapat terjerat oleh jaring yang konstruksinya tidak
biasa. Jaring laba-laba Skoloderus, yang tinggal di daerah tropis,
berbeda dari kebanyakan jaring, dan tampilannya mirip dengan
kertas-lalat. Dengan cara ini, Skoloderus mudah menangkap ngengat.
Laba-laba Skoloderus membangun jaring yang panjangnya satu meter dengan
lebar 15-20 sentimeter, mirip sebuah tangga. Ngengat yang tertangkap
jatuh ke dasar jaring. Selama jatuh, ngengat kehilangan sebagian besar
debu pelindung yang mencegahnya menempel pada jaring biasa, dan akhirnya
terjerat dalam perangkap Skoloderus
5. Laba-laba Pelempar-Jala: Dinopis
Jaring Dinopsis, tidak seperti milik laba-laba lain, mempunyai keunikan berupa dilemparkan kepada korbannya
Gambar-gambar
ini menunjukkan tahap-tahap dari teknik perburuan Dinopis. Laba-laba
ini bergantung pada seutasbenang yang dicantolkannya pada sebuah dahan
atau ranting. Lalu ia menunggu untuk menyergap. Tidak ada jalan kabur
bagi mangsa yang lewat di bawahnya. Laba-laba ini tiba-tiba melompat dan
melemparkan jaringnya kepada mangsanya.
6. Laba-laba Portia: Penipu Ulung
Laba-laba
Portia meniru dan memburu spesiesnya sendiri. Misalnya, Portia (bawah),
dalam gambar ini, menipu Euryattus betina (atas) yang tinggal di daun
tergulung yang ditahan dengan benang-benang sutera, dengan meniru
upacara perkimpoian laba-laba Euryattus
Berbeda dari kebanyakan
laba-laba, selain membuat jaring, laba-laba Portia Fimbriata memburu
mangsanya jauh dari jaringnya sendiri. Keistimewaan lain dari Portia
adalah lebih menyukai spesiesnya sendiri dibanding serangga lain sebagai
makanannya. Oleh karena itu, medan perburuannya umumnya jaring-jaring
laba-laba lain. Saat berburu, ia menggunakan strategi menarik.
7. Teknik Memancing Dari Laba-laba Dolomedes
Spesies
laba-laba ini dapat bergerak dengan nyaman di atas air, berkat cairan
tahan air pada kaki-kakinya. Gambar ini menunjukkan seekor laba-laba air
yang baru saja menangkap ikan.
Laba-laba
yang menunggu untukmenyergap di jaring mereka yang ringkih dan
bersembunyi di tengah rerimbunan, diciptakan sebagai mesin pembunuh
sejati. Mereka bahkan dapat berjalan di air untuk berburu (bawah). Jika
perlu mereka dapat membangun sebuah lonceng dan hidup di bawah air
8. Teknik Menyelam Laba-laba Lonceng
a) Laba-laba rakit bersiap untuk berburu di air.
b)
Laba-laba tersebut, yang merasakan gerakan di dalam air dengan
kaki-kakinya, menunggu tak bergerak sampai seekor ikan "Golyan"
mendekat.
c-d-e) Setelah menangkap dan meracuni ikan itu, ia membawanya ke darat
9. Laba-laba Yang Menyerupai Roda
Laba-laba ini, yang sengaja membangun sarangnya di puncak bukit pasir, melenting begitu lebah liar mulai menggali sarangnya.
(Bawah)
untuk memperoleh kecepatan, pertama laba-laba mengambil beberapa
langkah, kemudian, sambil melipat masuk kelima kakinya yang berhubungan,
ia bergerak cepat, seperti roda yang berguling menuruni bukit
Ketika
menghadapi bahaya, beberapa spesies laba-laba di gurun Namibia, Afrika
Barat-Daya, menarik kaki-kakinya sehingga membentuk tubuhnya tepat
seperti roda. Dengan gerakan jungkir-balik yang berulang, ia menjauh
dari bahaya dengan cepat.
Ukuran laba-laba ini sekitar 2,5-3
sentimeter dan dapat bergerak dengan kecepatan 2 meter per detik.
Sebagai bahan perbandingan, putaran tubuh laba-laba dalam bentuk rodanya
sama dengan putaran roda kendaraan dengan kecepatan 40 kilometer per
jam
No comments:
Post a Comment